Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ayah dan Ibu, Maaf Aku Belum Bisa Membahagiakanmu

Ayah dan Ibu, Maaf Aku Belum Bisa Membahagiakanmu
Images: Pixabay
Dulu ketika aku masih kecil pernah bercita-cita bekerja diperusahaan yang mewah dengan gaji yang nilainya tidak terhitung. Rasanya menyenangkan ketika bangun pagi, memakai seragam dan berangkat menuju tempat untuk megais rezeki. 

Indah sekali membayangkan orang tua tersenyum bangga melihat anaknya punya pekerjaan yang menjanjikan, menyuguhkan segala yang mereka inginkan dengan menggunakan uang yang aku dapat dari hasil bekerja. 

Namun ketika beranjak remaja, aku kebingungan sendiri karena ternyata tidak mudah untuk mewujudkan apa yang aku inginkan. Semua keterbatasan sedikit mulai menyadarkanku bahwa tidak semudah itu menggapai mimpi. Tapi, saat itu aku hanya setengah sadar dan masih melanjutkan angan-angan haluku.

Setelah dewasa, barulah aku benar-benar sadar bahwa hidup tidak semudah itu, untuk menjadi sukses tidak segampang dan semulus angan-angan waktu kecil. 

Dulu yang dipikirin cuma belajar, makan dan main tanpa dipusingkan dengan berbagai tanggung jawab. Bahkan masalah hatinya cuma soal diejekin teman, sekarang benar-benar patah diserang oleh berbagai kanyataan menyakitkan. 

Ayah dan ibu saya minta maaf, maaf untuk semua hal manis yang pernah aku janjikan dulu ketika masih kecil. Dulu aku terlalu naif dalam memandang kehidupan ini, menganggap semua hal mudah digapai. Sekali lagi maaf. 

Post a Comment for "Ayah dan Ibu, Maaf Aku Belum Bisa Membahagiakanmu"